Jumat, 26 Oktober 2012

Lebaran Haji hari ini di negeri dongeng


Well, selamat Lebaran Haji J). Lebaran tahun ini, 26.10.2012 saya rayakan dengan suasana yg berbeda. Jauh dari keluarga untuk pertama kalinya selama hidup saya. Rasanya benar2 sedih bercampur haru. Di satu sisi saya merasa sangat kesepian tidak dapat berkumpul dengan keluarga, salat berjemaah bersama mamah, sebelahan dgn bunda… setelah salat biasa berkumpul makan makanan khas lebaran… di sisi lain saya terharu ketika saya menerima undangan dari salah seorang teman saya untuk menghadiri perayaan lebaran bersama warga Indonesia lainnya yg berdomisili di Munchen. Tepatnya di Machlfingerstrasse 10.



Jumat, 19 Oktober 2012

Kursus bahasa Jerman di Gasteig part tiga


Hari ini saya datang ke Gasteig terlalu pagi. Setelah hari Rabu kemarin saya terlambat setengah jam, akhirnya saya berangkat pukul 7 bersama Marc naik mobil. Tidak ke Pasing tapi ke Harz, di sana merupakan pusat BMW, banyak pabrik dan kantor di Harz. Marc adalah seorang ingenieur untuk Audi. Di perjalanan saya melihat matahari terbit, sangat indah. Setelah tiba di Harz saya harus naik U bahn, saat itu U3, kemudian turun di Munchen Hauptbahnhof, naik S bahn, hingga ke Rosenheimer Platz. Saya tiba di Gasteig pukul 8 pagi, bingung, hahaa, saya biasa datang pukul 9 langsung lari2 naik lift dan masuk kelas.  Akhirnya saya memutusakan untuk melihat-lihat ke setiap lantai di Gasteig, dan mengabadikannya dengan foto. Ternyata di lantai dua konsepnya seperti pameran lukisan, banyak gambar dan lukisan dipajang di setiap dindingnya. Yang membuat saya tertarik adalah foto bunga padi, dengan bentuk yg berbeda2. Sungguh karya yg sangat bagus.

Rabu, 03 Oktober 2012

Hari ketigaaaaa di Jerman huahhaahaa


I am not ready yet. 

Yes, hari ke tiga… Saya akan kembali melakukan perjalanan menuju Dachau untuk membuka rekening bank. Kemarin Ul menelpon beberapa bank dan menanyakan apakah mungkin saya bisa membuka rekening hanya dengan paspor saja. Ternyata ada beberapa opsi bank yang membuat saya berjam-jam berpikir. Ul adalah seorang akuntan dan dia mengetahui persis seluk beluk bank. Saya diberi opsi untuk membuka rekening di Hypovereinbank atau salah satu bank yg terdapat di Odelzhausen bernama  Raiffeisenbank. Hypovereinbank adalah bank yang  memiliki jaringan luas, mempunyai semacam ATM bersama, jadi say abisa tarik tunai di manapun saya mau, namun tidak ada mesin ATM di Odelzhausen untuk Hypovereinbank. Raiffeisenbank mungkin adalah bank daerah, saya bisa mengambil uang di ATM Odelzhausen namun saya harus lebih berhati-hati ketika pergi ke Munchen ataupun kota-kota lain, jika salah ATM , kena charge sekitar 5 euro, haha, seratus rebut uh melayang. Kaya BCA sam BNI kali yah. Keine Ahnung. 

Negeri Dongeng hari kedua!!


Hari kedua di negeri dongeng.. hmm, pagi2 bangun jam 6. Kalo di Indonesia itu jam 11 siang, Gute schlafen J langsung mandi, yang sekarang pake aer angeut, di luar masih gelap kaya jam 4 subuh aja. Mau ambil minum  ke dapur dan nyimpen kopi sisa semalam begadang, eh Ul nya udah bangun, malah di tanya ‘was machst du gern zum fruhstuck?’ wah bingung, ternyata pagi2 mereka cuma sarapan sama salad buah pake yogurt dalam kemasan gitu, akhirnya sarapan sama sereal corn flakes ditambah susu, sama kaya di Indo lah… semangkok gedee, terus seperti biasa ‘kamu mau minum apa?’ berasa di restoran aja ditanya melulu soal makanan haha, saya bilang air putih aja. Ul agak mengerutkan dahi dan bilang, dari kemarin kamu minum air putih terus, kalo mau cola atau lemonade atau sirup ambil aja. Saya cuma bilang ‘In Indonesia, mineral water is as important as rise’ hahaa…

Negeri Dongeng


Day one…

Hari pertama saya menginjakkan kaki di Jerman, tepatnya di bandara Frankfurt am Main. Hmm, banyak bule J) . Saya bersama Vau tersesat. Ya, tersesat. Kami tidak tahu harus kemana tepatnya setelah kami tiba di bandara. Papan petunjuk menunjukkan bahwa kami harus menuju ke lantai bawah untuk ‘claim baggage’. Setelah tiba di lantai bawah, kami semakin tambah bingung, ada sekitar 200 orang berkumpul dan mengantri di berbagai loket. Kami yang tidak tahu apa-apa sempat mengantri dari satu loket ke loket lain, berpindah-pindah. Hingga akhirnya kami bertemu sesama mahasiswa Indonesia, mereka hendak mengikuti Sommerkurs, ah, dan saya lupa menanyakan nama ataupun dimana mereka tinggal, tetapi saya sempat mengabadikan beberapa foto bersama mereka.