Minggu, 22 Januari 2012

Trainy Day part 1: My soo first time 2



Nah, ini dia cerita lanjutan tentang pengalaman saya menaiki kereta KRD Ekonomi jurusan Rancaekek- Padalarang bagian 2. Saya tiba di stasiun Rancaekek pukul 13.30, kereta berangkat pukul 14.10. Jdi saya menunggu sekitar setengah jam d stasiun. Lumayan untuk beristirahat saya pikir. Di sana banyak penumpang yang juga hendak ke Cimahi, kami bersama-sama duduk di stasiun menunggu kereta. Ada beberapa pengamen jalanan di sana, yang menarik adalah grup pengamen ini begitu total dalam membawakan musiknya. Terdiri dari 4 orang, doa orang memegang gitar, satu pemain drum, dan satu lagi pemain kontra bass, biasanya pengamen yang keren itu pake biola kan, nah ini, kontra basssssss. Bayangkan, kontra bass seukuran manusia dewasa di bawa-bawa dari satu stasiun ke stasiun lain. Tak terbayangkan berat yang harus di pikul oleh pemain tersebut. Lagu yang dibawakan juga sangat rapih sehingga penumpang pun memberikan tips yang lumayan besar antara 1000,- sampai 10.000,-.


Kereta pun tiba. Dari luar sudah tampak penumpang yang berdiri. Dalam hati, ya Tuhan saya harus bersaing dengan puluhan penumpang lainnya untuk berebut masuk kereta. Belum tentu dapat tempat duduk pula. Sedihnyaaaaa...... tpai karena pengalaman saya sebelumnya, saya berhasil naik kereta tanpa terpeleset (pintu yang harus dinaiki lumayan tinggi sekitar sepinggang orang dewasa dan tanpa tangga, jadi kita harus berpegangan sangat erat untuk menarik badan kita sendiri naik ke atas kereta). Di dalam kereta saya dengan cepat mencari tempat duduk yang kosong, namun saya terkejut dengan pemandangan di dalam. Betapa tidak, gerbong kereta di sulap menjadi mirip pasar tradisional. Pedangang buah, makanan, dan minuman berjejer di tengah-tengah gerbong sehingga membuat penumpang kesulitan untuk mencapai tempat duduk.

                Saya duduk di sebelah penjual sawo hahahaa... iya, buah sawo di jual di dalam kereta, kira-kira ada sekitar 3 peti berjajar di dalam gerbong. Namun beginilah menyebalkannya kereta ekonomi, tidak berbeda dengan bus ekonomi dan segala kendaraan ekonomi lainnya. Apalagi kalo bukan rokok. Bapak-bapak, anak muda, merokok. Ya gak apa kalo asapnya gak kena saya, tapi ini kenaaa L ... mana ada bapak-bapak merokok sebelah bayi. Aduh. Saya ingin sekali ada peraturan untuk merokok bagi mereka yang sudah tidak tertolong kelakuannya. Amin...

Perbedaan kereta Patas dan KRD adalah, tentu saja kebersihan dan jumlah penjual di kereta. Bayangkan, selain penjual sawo, makanan, minuman, ada juga penjual sate. Namun sate yang di jual bukan sate daging, melainkan sate tepung kanji, harganya 5 tusuk seribuuu, cocok untuk anak2. Selain itu juga ada penjual sendal jepit seharga 2000,- untuk anak kecil, beliau membawa sekarung penuh sendal yang besarnya sekitar 2x badan orang dewasa, karena harganya yang tergolong sangat murah, penjual sendal itupun menarik perhatian bapak2 dan ibu2 yang kebetulan membawa serta anak2 mereka.

Cara yang unik dilakukan para penjual makanan dan minuman, mereka menyulap kayu2 bekas dan peti2 buah menjadi troli seperti halnya di pasar swalayan agar mudah di dorong ke mana2.. Sementara para penjual minuman memanfaatkan ember bekas dari cat yang besar untuk menampung minuman mereka, di tambah dengan roda besi sehingga dapat memudahkan mereka berjualan.

Nah, jika anda ingin tahu ada berapa jenis pengamen di dunia ini, anda tinggal naik KRD ekonomi.. ya, banyak sekali pengamen yang berlalu lalang di kereta, ada bapak tua yang buta, nenek2 yang buta, ada bapak2 yang masih muda, dan yang membuat saya miris adalah ada pengamen ngesot, dalam artian sebenarnya (maaf) ... seorang mbak2 yang sepetinya lumpuh berjalan dengan cara mengesot sepanjang gerbong kereta sambil menyanyikan lagu lewat mikropon yang di bawa temannya, saya hanya bisa menggelengkan kepala, bingung menanggapi. Yang membuat kesal adalah, 3 orang pemuda yang berpura-pura buta dan menjadi pengamen, mereka menyanyi tak karuan. Hm.

Banyak sekali hal-hal yang menarik yang saya temukan di dalam kereta sepanjang perjalanan pulang saya menuju Cimahi. Dalam post selanjutnya saya akan memberikan foto tentang suasana di dalam kereta KRD berikut penjelasannya. Happy reading friends J

(kiki: duapuluhduajanuari duabelas jam setengahsembilan malam)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar