Sepertinya dessert emang lagi juaranya di dunia kuliner Indonesia saat ini, terutama sekitar bulan maret april. Sebut saja Red velvet cake sampai Rainbow cake. Gak ketinggalan kue imut berwarna-warni yang bikin saya penasaran sampe bikin status d facebook :P apalagi kalo bukan macaron!!!
Iseng-iseng googling, buka kaskus, ada thread tentang kue ini lho. Saya jadi malu sendiri gara2 salah nyebut dan salah kaprah tentang kue ini. di status saya ngetik gini 'Dear you, Suddenly mau makan macaroons red velvet deh... :)' saya tujukan buat si Dear Ipang. Hobi makan saya jadi menular ke dia, tiap ketemu pasti kulineran deh, hehe...
Eh terusin ya, ternyata macaroon yang saya sebut itu bukan kue yang saya inginkan, macaroon dan macaron itu berbeda. Nah, kue imut yang lagi happening itu namanya macaron, ga pake double o. Ooooh gitu. Nih saya jelasin sedikit yah :) enjoy reading
Baik macaron maupun macaroon memang berasal dari bahasa Italia, ammaccare, yang berarti garing. Namun hanya itu saja kesamaan mereka, mengenai bentuk dan rasa, keduanya jauh berbeda.
Kue macaron (yang saya mau banget makan) terbuat dari tepung almond, putih telur, dan gula pasir yang bagian tengahnya diisi dengan krim mentega atau krim buah-buahan. Rasa macaron ini renyah ketika digigit, namun lembut ketika sudah berada di dalam mulut.
Kue macaron disebut juga French macaroon, sementara dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama macaron. Ini nih yang ngebuat bingung ngebedain antara macaron dan macaroon.
Sementara macaroon sendiri adalah kue yang terbuat dari kelapa, putih telur, dan gula yang biasanya dibentuk dengan menyerupai pipa. Untuk menikmati macaroon, terkadang orang-orang mencelupkannya ke dalam cokelat. Nama lain macaroon adalah congolais, yang juga sangat terkenal di Perancis. Macaroon sering disajikan saat perayaan paskah karena bahannya tidak mengandung tepung.
Yang saya heran, pas saya googling gambar buat macaron dan macaroon, itu sama lho gambarnya. Pas dicek lagi ternyata yang banyak salah kaprah itu orang2 Indonesia juga. Beberapa cake shop yang promosiin macaron juga salah nulis. Agak risih jadinya, bahkan saya pernah baca di salah satu majalah fashion kesukaan saya, nulisnya jg macaroon :(.
But however, seperti yang Shakespeare bilang, apalah arti sebuah nama... Apapun namanya, kue itu membuat saya jatuh cinta :) warnanya benar2 menggoda, gak sabar buat nyicipin semuaaa rasanya. Apalagi Red velvet macaronnya. Kalian juga pasti tergoda kan?? Siap2 kulineran bareng si dear deh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar