Tanpa bulan purnama...

You don’t need boys to be happy, you need them to share the happiness.

Malam ini seru, tanpa bulan purnama pada tanggal 16, tidak seperti biasanya. Tampaknya malam ini tidak begitu istimewa, jadi saya membuat tulisan yang tidak biasa, sedikit curcol sebenarnya. Request dari seorang teman yang saat ini sedang galau (setiap hari galau) karena sedang menjalani hubungan jarak jauh, LDR, dengan jarak yang sangat jauh sehingga mereka hanya bisa bertemu sebulan atau dua bulan sekali, bahkan sepertinya tahun depan mereka hanya dapat bertemu setahun sekali karena teman saya harus ‘melancong’ ke luar negeri..hmm, saya mendoakan yang terbaik, segalanya, untuk teman saya yang satu ini. Karena dia dan pacarnya dipertemukan dengan cara yang yang indah, like a fairy tale, like a love song, like a beatles song.. so happy for you both.. 

Know your goal and stay focus

Pelajaran yang saya dapat kemarin adalah : Know your goal and stay focus!

Kalian tahu kata-kata ini?:

in the middle of no where , don’t know which way to go, suddenly i don’t know where i belong to, i don’t know what to do , i wish i... ,how lucky they are...

I hate this SITUATION

It is so sad when you know nothing and now you know everything but it’s almost late to do that, almost... everything is such in a rush... you don’t have much time to do everything that you know right now...

My God.... it happen to me ... again . RIGHT NOW.

Saat ini saya sedang mengerjakan skripsi. Insyaallah bulan april saya sudah mendapatkan gelar saya sebagai sarjana pendidikan, dengan subjek bahasa Jerman. Di tulisan saya sebelumnya, saya menceritakan bahwa saya seorang sarjana bahasa Jerman yang kemungkinan tidak begitu mahir berbahasa Jerman. Dan itu karena kesalahan saya sendiri, yang kurang berlatih dan kurang tertarik pada bahasa Jerman. Kecuali film, sejarah, dan semuanya selain bahasa. Saya memuja Jerman, sungguh.. saya ingin sekali terbang ke sana dan menetap, merasakan nikmatnya Bratwurst, minum Wein yang segar, oh, apapun itu...

20 something , anyway....

Being 20 something is hard, so hard... But some says its also mean you are allowed to make mistakes about love and about life. This morning i read a book about being 20 something, it called also a Quarter life crisis. Sebuah fase di mana ketika kita berumur antara 20 sampai 29 tahun, dan untuk sebagian orang, bahkan kebanyakan, fase ini adalah fase terberat yang harus di alami. You know, when we’re worried about when, how, with who, where, and why.... pertanyaan-pertanyaan itu yang akan atau sedang menghantui kita ketika kita being 20 something.

Intermezzo part 3

Zona nyaman

Ketika seorang bayi ‘dipaksa’ keluar dari rahim sang ibu yang selama sembilan bulan dia berada di tempat yang nyaman dan tenteram, tanpa ada yang mengganggu...dia pun menangis sejadi-jadinya.. Mungkin, mungkin seperti itu yang disebut zona nyaman... suatu tempat, suatu keadaan di mana kita merasa aman, nyaman, tidak tersakiti (dalam beberapa kasus justru zona nyamannya adalah dengan tersakiti, bayangkan!!!), lalu kita ‘diwaijbkan’ untuk membuat keputusan dan keluar dari zona nyaman tersebut, mungkin rasanya sama seperti perasaan si bayi itu...

Intermezzo part 2

Perubahan

Saya belum pernah mendengar kata ‘perubahan’ dan ‘nyaman’ berada dalam satu tempat... saya pikir, perubahan itu selalu membutuhkan tenaga yang sangat banyak, sehingga terkadang kita merasa tidak nyaman dan ingin kembali ke kondisi semula. Menghentikan perubahan karena ketidaknyamanan.... atau karena ketakutan akan hasil akhir yang mungkin tidak sesuai dengan harapan kita? Bisa jadi... Karena bisa saja kita membuat seseorang berdarah-darah karena keinginan kita untuk berubah sehingga pada akhirnya, kita takut hasil yang akan kita capai tidak sepadan dengan apa yang kita korbankan... dan, perubahan itu dihentikan. Selanjutnya adalah, selamat datang kembali ke zona nyaman Anda...

Intermezzo part 1

Katak dalam tempurung...

Peribahasa itu gak bohong... ternyata makna peribahasa katak dalam tempurung itu ada, dan itu terjadi tepat pada diri saya... wow... dan thank God, saya pikir saya belum terlalu terlambat untuk melihat dunia yg selama ini ‘gaib’ buat saya, hanya ada di negeri dongeng, yang bahkan untuk membayangkannya saja saya merasa lucu...’gak mungkin kesampean!!!’ gitu ceritanya...

Tapi, kenyataan berkata lain... dan saya merasa sangat bersyukur... ternyata yang namanya teman itu ada, pacar yang baik itu ada, dan keluarga itu ada... sungguh sangat menyenangkan berada di tengah-tengah orang yang peduli dan sayang sama kita... (yang tulus lho J)

Persahabatan adalah...

Begitu banyak hal yang ingin ditulis, tapi tidak tahu harus mulai dari mana...  

Ketika kita mendapati diri kita ternyata lebih beruntung dari orang lain, malu rasanya. Ketika saya kala itu merasa sangat sendirian dan menutup diri, kenyataannya banyak orang yang lebih terzalimi daripada saya.  Yang saya tahu pada akhirnya adalah, waktu adalah jawaban dari segalanya...

Ya, waktu... Lucu sekali jika sekarang saya memikirkan keadaan saya dulu... butuh waktu lebih dari satu tahun untuk menyadari, lalu satu tahun untuk penyembuhan, dan satu tahun untuk kembali bangkit. Hingga akhirnya di tahun ke empat saya mendapati diri saya yang dapat tersenyum dengan ikhlas setelas semua yang saya alami dan saya yakin pengetahuan saya tentang kehidupan jauh lebih baik daripada waktu itu. Saya harap begitu...